Kamis, 07 Februari 2019

Pengalaman mengikuti Leadership Camp Dompet Dhuafa Jawa Timur

Pada 28-30 Desember 2018 lalu, aku mengikuti sebuah kegiatan yang diadakan oleh Dompet Dhuafa Jawa Timur yaitu Leadership Camp. Awalnya aku tertarik mengikuti kegiatan ini bermula dari kesuntukan terhadap rutinitas pekerjaan dan terkadang merasa rindu untuk ikut kegiatan turun lapang seperti saat masih kuliah dulu. Dulu hampir tiap pekan, aku dan teman-teman di DPPI Himitepa (Salah satu divisi sosial di himpunan profesi mahasiswa ITP-IPB) memiliki kegiatan rutin pembinaan mulai dari Sahabat Desa bersama ibu-ibu yang haus akan inovasi produk, Sahabat Sekolah bersama dedek-dedek gemesnya dan juga Sahabat Pedagang di lingkar kampus yang selalu panik saat kami akan melakukan audit, berasa disidak BPOM katanya.

Balik lagi ke Leadership Camp (LC) Dompet Dhuafa tadi, awalnya aku mendapatkan informasi kegiatan ini dari postingan instagram DD Jatim.

Sumber Gambar: @ddjatim

Akhirnya, memberanikan diri untuk daftar, diantara pendaftar lain yang mungkin saja masih kuliah atau bahkan mahasiswa baru. Seleksi dilakukan di kantor Dompet Dhuafa Jawa Timur di Jl. Ngagel Jaya Selatan No.111 Surabaya. Seleksinya berupa wawancara yang dibagi menjadi 3 sesi. Kebetulan aku mendapatkan sesi kedua.

Setelah tahap wawancara, beberapa hari setelahnya ada pengumuman melalui grup wa yang dibuat oleh panitia. Alhamdulillah, aku lolos untuk menjadi salah satu peserta Leadership Camp bersama dengan sekitar 57 orang lain dari beberapa daerah yaitu sekitar Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Malang, Gresik, bahkan Madura. Kami dibagi menjadi 6 kelompok regu dan juga 6 kelompok tenda. Kebetulan aku mendapatkan kelompok 5 dan tenda 5 juga.

Tempat yang akan kami gunakan untuk kegiatan Leadership Camp ini adalah di Vila Pondok Pak Guru, Mojokerto. Hawa dingin dan keseruan tak terhingga langsung terbayang saat tau akan diadakan di tempat ini, karena tempat ini memang sering sekali dijadikan acara kegiatan outbound maupun gathering. 

Kami berangkat dari Kantor DD Jatim pada hari Jumat, 28 Desember 2018 setelah sholat Jumat. Sebelum berangkat, aku menyempatkan diri untuk saling berkenalan dengan beberapa peserta. Ternyata benar seperti dugaanku, kebanyakan pesertanya masih duduk di bangku kuliah, entah semester akhir maupun banyak juga yang ternyata masih mahasiswa baru. Hanya ada beberapa orang  saja yang sudah bekerja. Dari 57 orang juga hanya 46 saja yang bisa mengikuti kegiatan Leadership Camp ini.

Sekitar pukul setengah dua siang, akhirnya jemputan datang. Kali ini kami akan naik truk milik TNI AL. Seru sekali! Sudah lama sekali tidak naik truk seperti ini. Terakhir kali waktu ada kegiatan tengah semester waktu SMA dulu. Perjalanan kali ini cukup panjang namun terhibur dengan indahnya perjalanan di sepanjang daerah Mojokerto. Sejuk dan menenangkan! 

Pukul 4 sore, kami pun tiba di lokasi LC. Pemandangannya bagus khas daerah pegunungan. Hawanya pun sejuk dan udaranya masih segar. Keputusan yang tepat untuk mengikuti acara ini, benar-benar bisa menjadi pelepas penat dari pekerjaan dan untuk sekedar me-refresh pikiran.
Sumber Gambar: @ddv_jatim

Kegiatan pertama kali adalah MEMBANGUN TENDA! Yup, kita diharuskan membuat tenda kami sendiri secara berkelompok. Beruntungnya kelompok tenda 5 cukup solid dan tenda berhasil dipasang walaupun miring di beberapa sisi, tapi setidaknya cukup untuk dijadikan tempat berteduh dan berlindung dari hujan. Acara di hari pertama ini diisi dengan materi perkenalan Dompet Dhuafa,  berkenalan dengan sesama peserta juga panitia, dan juga makan bersama, satu tenda mendapatkan jatah 1 tampah, untuk 8 orang. 

Hari ke-2 (Sabtu, 29 Desember 2018)

Di hari kedua, kami memulai pagi dengan senam pagi dan games singkat bersama kelompok. Setelah itu,  kami juga mendapatkan berbagai materi menarik yang dibawakan oleh pembicara-pembicara hebat yang inspiratif. Ada materi tentang Public Speaking yang disampaikan oleh Pak Dinar A. Hadi, STP, MSc. Ada juga materi tentang kerelawanan. Bersama kelompok regu, kami membuat semacam social Project Draft  yang nantinya akan menjadi salah satu project sosial kami setelah mengikuti LC ini. Ada beberapa tema menarik seperti Mata Angin Jalanan, Digitalent Dhuafa (DigiFa), Kampung Literasi, Janda Produktif (JanPro), dan masih banyak lagi. Nantinya dari proyek-proyek tersebut akan dipilih dua proyek yang akan menjadi proyek sosial yang harus kami apikasikan saat magang nanti di Dompet Dhuafa Jawa Timur. Selain itu ada juga materi tentang tanggap bencana yang disampaikan oleh Bu Dian dengan metode Games Monopoli.


Kegiatan Senam Pagi

Sesi Materi Public Speaking bersama Kak Dinar

Permainan Monopoli saat Materi Kebencanaan dari Bu Dian

Sumber Gambar: @ddv_jatim

Malam harinya, ada Malam Persembahan, yakni masing-masing kelompok menampilkan suatu pertunjukan. Ada yang menampilkan drama, musikalisasi puisi, vocal group, hingga puisi berantai. Acara ditutup dengan pelatihan evakuasi kebencanaan dari panitia-panitia yang pernah terjun langsung untuk melakukan evakuasi korban saat terjadi bencana. 

Acara hari ini dilanjutkan dengan jelajah malam bersama kelompok regu. Kami dibekali dengan dua buah lilin dan diberi amanah untuk menjaga agar lilin tetap menyala hingga di pos terakhir. Selama jelajah malam, kami singgah di beberapa pos. Masing-masing pos memiliki password khusus dan juga diberi beberapa pertanyaan seputar Dompet Dhuafa dan materi- materi yang telah kami terima sebelumnya.

Praktek evakuasi korban saat jelajah malam
Sumber Gambar: @ddv_jatim

Hari ke-3 (30 Desember 2018)

Keesokan harinya, di hari terakhir kami melaksanakan kegiatan outbound bersama kelompok regu. Tujuannya adalah untuk mempererat keakraban dan meningkatkan kerjasama tim. Kegiatan outbound ini juga memiliki beberapa pos yang di setiap posnya kami diminta untuk menyelesaikan tantangan. Pos favoritku adalah di pos "merayap" dan pos "estafet air" karena bisa puas kotor-kotoran dan basah-basahan ria, sesuai tag iklan sabun pencuci pakaian "Berani Kotor itu Baik" ;p

Makin kotor makin asyik, makin basah makin seru >.<
Sumber Gambar: @ddv_jatim

Berhubung ini adalah hari terakhir, maka seperti lazimnya kegiatan-kegiatan camp maupun gathering, akan ada sesi Tukar Kado. Masing-masing peserta diharuskan membawa kado untuk nantinya ditukar dengan peserta lainnya. Alhamdulillah, di acara tukar kado kali ini, aku mendapat kado spesial berupa asupan nutrisi untuk sarapan, yaitu....(jengjengjeng).....seperangkat krimer Kental Manis :D Lumayan, alhamdulillah!
Sumber Gambar: Google

Acara ditutup dengan foto bersama Leadership Camp Dompet Dhuafa angkatan 2018. Alhamdulillah, dengan mengikuti acara ini aku mendapatkan banyak pengalaman, menambah teman, menambah ilmu, banyak bertemu orang-orang hebat nan tulus yang menginspirasi dan juga semoga menjadi tambahan kegiatan positif sehingga menjadikan diri ini manusia yang semakin bermanfaat untuk manusia lainnya.

Terima kasih atas kesempatan dan pengalaman berharga yang diberikan. Semoga seterusnya dapat turut serta secara aktif dalam kegiatan Dompet Dhuafa lainnya, terutama di wilayah Jawa Timur ini. Buat teman-teman yang secara sengaja maupun tidak sengaja membaca postingan blog ini, yuk jangan ragu untuk mengikuti kegiatan ini apabila ada Leadership Camp berikutnya dari DD Jatim. InsyaAllah tidak akan merugikan waktu teman-teman, malah akan menambah saudara, menambah ilmu dari orang-orang hebat, dan juga senang menemukan orang-orang yang memiliki passion yang sama di bidang kemanusiaan.



Leadership Camp 2018.
ONE Heart, ONE Purpose, ONE Dream!





Jumat, 26 Januari 2018

RINDU AYAHKU

Kupersembahkan ini untuk ayahku tercinta,  JOHAN SYAIFUDIN.  Agar dapat kukenang kembali dan menjadi memori indah untukku dan anak cucuku kelak,  insyaAllah.

RINDU AYAH
Oleh: Kurnia Nur Faridah

Degup kehidupanku tak kan lagi sama
Tanpa hadirnya sosokmu ayah
Yang selalu mendampingiku mengisi hari
Tanpa hadirmu ku merasa sepi

Aku rindu
Rindu tawamu yang menceriakan hariku
Rindu senyuman tulus ikhlasmu
Saat kau memandangku

Sungguh rindu
Rindu hadirmu dikala susah dan sedihku
Rindu menantimu saat kau pulang
Dengan tetesan peluh penuh perjuangan

Kini kau telah berpulang
Ke Sang Maha Agung Maha Pencipta
Yang memiliki segalanya bahkan juga dirimu
Kini tak kujumpai sosokmu yang hangat
Yang selalu kunanti di setiap hariku

Ayah,
Rindu ini semakin nyata
Saat sosokmu semakin semu
Tak berwujud nyata di sampingku

Tuhan,
Sampaikan seuntai rinduku pada ayah
Lewat bait-bait doa yang kurangkai disetiap sujudku
Lewat berjuta kenangan indah yang tak kan dapat kurengkuh
Pintaku agar Kau selalu menjaganya disisiMu
Hingga kami berkumpul kembali di jannah-Mu,  insyaAllah.

***

Allahhummaghfir lahu warhamhu wa'aafihi wa'fu anhu

Sejenak mengenang sosok sang ayah.

Ayah yang sabar,  yang tak pernah marah pada anak-anaknya,  serta penuh kasih sayang. Yang selalu mengajarkan untuk berbuat baik pada orang lain walau terkadang tetap dihujat dan dibenci.

Ayahku,  yang juga guru mengajiku,  yang mengajarkanku dari membaca a-ba-ta-tsa sampai membaca Al-Qur'an.

Ayahku,  yang juga doraemonku,  yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya, berusaha mengabulkan segala yang menjadi mimpiku.

Ayahku,  yang mengajariku kecintaan akan membaca,  yang setiap pulang sekolah dulu (SDI Almaarif 02 Singosari)  selalu menggandeng tanganku untuk singgah di toko buku langganan di pasar Singosari,  membelikanku buku kisah nabi dan cerita rakyat yang akan terus menjadi koleksi kesenanganku hingga kini. Alasan mengapa aku selalu sangat gembira saat dijemput ayah.

Ayahku,  yang juga gojek pribadiku,  selalu siap siaga menjemput dan mengantarkanku kemanapun itu. Dan aku yang selalu merasa bangga apabila dibonceng ayah.

Ayahku,  yang juga bosku,  yang mengajariku menjadi sekretaris pribadinya,  mengajari cara membuat surat dan proposal,  walau kadang aku sedikit malas melakukannya,  tapi semangat ayah yang membuatku luluh,  saat ayah bilang ini surat dan proposal untuk masjid kebanggaannya,  masjid At-Taqwa.

Ayahku,  yang tak pernah marah saat nilai ujianku dapat jelek,  bahkan tak pernah bertanya "Dapat berapa ulanganmu?" tetapi selalu bertanya "Apa sudah sholat?  Sudah ngaji?"

Ayahku, partner kulinerku,  yang selalu senang mengajakku ke warung makan langganannya dan selalu pulang membawa oleh-oleh makanan saat tau anak-anaknya berkumpul di rumah.

Beribu kata tak kan mampu mendeskripsikan segala kenangan tentangmu,  ayah. Jum'at lalu di sujud terakhirmu, 12 Januari 2018, jasadmu telah berpisah dari kami, tapi segala kenangan baik tentangmu selalu melekat di hati.  Terima kasih Allah yang telah memberiku sosok ayah yang istimewa,  ayahku yang hebat. Aku bangga!

"Robbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama robbayani soghiro"

"Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah serta ibuku, kasihanilah mereka sebagaimana kasih mereka padaku sewaktu aku masih kecil"

Tunggu kami ayah,  disaat hari yang telah ditentukan nanti tiba,  semoga kami dapat berpulang sebaik caramu berpulang,  InsyaAllah.

Jumat, 29 Desember 2017

Rumah Bahasa Surabaya

Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya bergabung menjadi anggota Rumah Bahasa Surabaya. Apa itu Rumah Bahasa Surabaya? Rumah Bahasa Surabaya adalah salah satu program dari pemkot Surabaya sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi AEC khususnya di bidang bahasa. Adanya program ini diharapkan mampu memunculkan masyarakat yang berdaya dan bersaing di ranah global.

Rumah bahasa ini terletak di Jl. Gubernur Suryo No. 15 Surabaya. Tempatnya besar dan nyaman untuk belajar dengan ruang kelas yang memadai. Berbagai ragam bahasa diajarkan disini antara lain yaitu: Bahasa Inggris (Basic, Listening, dan Conversation), bahasa Mandarin, bahasa Prancis, bahasa Jerman, bahasa Arab, bahasa Jepang, bahasa Spanyol. Untuk mendapatkan kesempatan belajar tersebut , kita harus mendaftar sebagai anggota Rumah Bahasa Surabaya terlebih dahulu. Syaratnya cukup mudah, sebagai berikut:

Untuk Warga Surabaya
cukup menunjukkan bukti berupa KTP dan mengisi formulir pendaftaran

Untuk Warga Luar Surabaya
cukup mnunjukkan bukti berupa KTM (khusus mahasiswa yang kuliah di kampus Surabaya) atau Surat Keterangan Bekerja di Surabaya dan mengisi formulir pendaftaran.

Di Rumah Bahasa Surabaya ini terbagi atas dua tipe kelas yaitu kelas fix dan kelas on the spot. Untuk kelas fix, maka sebelum kelas dimulai, anggota harus mendaftar terlebih dahulu. Kelas akan diadakan selama 12 kali pertemuan (1x pertemuan tiap pekan), sedangkan untuk kelas on the spot, maka anggota dapat langsung hadir dan mengikuti kelas tanpa mendaftar terlebih dahulu. Setiap kali akan memulai kelas, biasanya anggota diminta untuk mengumpulkan kartu anggota yang kemudian akan diambil kembali setelah kelas selesai di hari itu.

Menurut saya program ini adalah program yang luar biasa. Selain karena tidak dipungut biaya sama sekali, program ini juga meningkatkan kemampuan masyarakat secara individu agar mereka berdaya saing global dan mampu menghadapi persaingan global yang semakin ketat.

Untuk info kelas dan program lebih lengkap dapat dilihat di FP formulir pendaftaran di FP Rumah Bahasa Surabaya



 



Rabu, 08 November 2017

Review Film Posesif (2017)

Ini adalah kisah tentang Lala dan Yudis. Sebuah cerita cinta masa SMA yang mungkin terkesan manis pada awalnya.  Lala,  seorang atlet renang berprestasi, bertemu dengan Yudis si murid baru.  Pertemuan pertama mereka cukup berkesan,  yaitu berawal dari sepatu Yudis yang disita oleh guru BP dan akhirnya berlanjut pada perkenalan mabis dengan Lala. Perkenalan mereka berlanjut semakin intens karena keduanya sepertinya memang memiliki ketertarikan yang sama antara satu dengan lainnya.  Singkat cerita,  Yudis dan Lala pun menjadi sepasang kekasih. Namun,  konflik mulai terjadi saat Lala bingung dan harus memilih antara kariernya sebagai atlet atau waktunya untuk bersama Yudis,  pacar pertamanya. Hingga suatu saat Yudis pun mulai sangat posesif kepada apapun yang dilakukan Lala dan siapapun yang bersamanya.  Hingga Lala pun harus memutuskan apakah ia akan mewujudkan impian ayahnya sebagai seorang atlet ataukah harus mempertahankan cintanya untuk Yudis?

Menurut saya film ini menarik dari segi pengambilan gambar dan tokoh-tokohnya yang digambarkan begitu polos dan nyata tanpa ada unsur yang terkesan berlebihan.  Akting pemainnya juga mumpuni dan mampu menghadirkan nyawa sesuai karakter yang diperankan. Chemistry antar pemain sangat kuat dan membuat saya sebagai penonton cukup mampu untuk terlarut di dalamnya.  Sebuah kisah remaja yang cukup dewasa dan penuh pelajaran hidup.  Mengajarkan kita untuk tidak menilai seseorang berdasarkan penampilan luarnya saja,  karena setiap pribadi memiliki latar belakang yang berbeda yang berandil besar pada kepribadiannya.

Overall,  saya berikan 4/5 untuk film yang layak dan wajib tonton di bulan ini 😊

Selasa, 01 September 2015

Lake colouring

Lake colouring merupakan pewarna makanan yang larut lemak/minyak. Merupakan gabungan dari zat warna dye yang larut air dengan basa (biasanya Alumunium atau Calsium) dan dilapisi oleh zat tertentu (biasanya alumina atau Al(OH)3 serta memiliki stabilitas yang baik terhadap panas dan cahaya.